Gaming Authority (KSA) meminta penyedia seperti TOTO dan BetCity untuk menangani iklan mereka secara bertanggung jawab menjelang dan selama Piala Dunia di Qatar. Regulator tahu bahwa itu tidak dapat mewajibkan pemegang lisensi, tetapi memilih untuk tidak memiliki kampanye ekstensif oleh merek perjudian di sekitar kejuaraan kontroversial.
KSA ingin mencegah ‘pemboman iklan’ baru
Dalam blog bulanannya, ketua KSA René Jansen membuat himbauan moral kepada penyedia untuk tidak melepaskan semua rem lagi, seperti yang terjadi setelah pembukaan pasar judi online Belanda pada 1 Oktober 2021.
‘Pemboman iklan’ itu menyebabkan begitu banyak gangguan sehingga Menteri Franc Weerwind (Perlindungan Hukum) terpaksa turun tangan. Tidak hanya sekarang ada larangan model peran dalam iklan perjudian, larangan total pada iklan yang tidak ditargetkan untuk game berisiko tinggi juga sedang dikerjakan.
“Menghasilkan uang dengan cepat dan mendapatkan pangsa pasar tambahan tidak boleh dianggap lebih penting daripada membangun sektor dengan hati-hati dan bersama-sama di mana konsumen dapat pergi untuk rekreasi dan partisipasi terkontrol dalam permainan peluang di lingkungan yang aman,” tulis Jansen.
“Ada pepatah Belanda kuno yang berlaku di sini: lebih baik setengah jalan daripada tersesat sama sekali”, lanjut sang ketua. “Gelombang pasang iklan baru akan berarti pukulan ekstra bagi citra sektor ini dan mungkin awal dari regulasi yang lebih luas tentang apa yang diizinkan di bidang periklanan. Saya akan mengatakan: jangan sampai itu terjadi!”
Belgia, contoh apa yang tidak boleh dilakukan
Banding Jansen akan didorong, antara lain, oleh peristiwa di Belgia seputar Piala Dunia FIFA 2018. Kemudian ‘tsunami iklan perjudian’ di televisi menyebabkan dua kali lebih banyak orang Belgia berjudi. KSA tentu saja berharap untuk mencegah skenario seperti itu.
